Advertisement

Promo November

Lagi Viral, Inilah Pemilik Taman Safari

Anshary Madya Sukma
Selasa, 14 Februari 2023 - 07:47 WIB
Jumali
Lagi Viral, Inilah Pemilik Taman Safari Taman Safari Indonesia - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pemilik Taman Safari kini tengah jadi sorotan, lantaran beredarnya video yang menunjukkan kejadian mobil diseruduk oleh singa di Taman Safari Indonesia II, Prigen, Pasuruan.

BACA JUGA: Viral Singa Tabrak Pengunjung Taman Safari

Advertisement

Di video tersebut ditampilkan dua ekor singa yang saling kejar-kejaran ke arah jalanan yang biasa dilalui oleh mobil pengunjung. Alhasil, salah satu mobil pengunjung yang kebetulan sedang melintas pun tertabrak oleh salah satu singa.

Pemilik akun twitter @Febrian_pepe selaku pemilik mobil tersebut mengunggah sebuah foto yang menunjukkan kaca mobil sebelah kiri bagian belakangnya pecah akibat tabrakan singa.

Adapun, respon dari pihak Taman Safari sendiri mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya, setiap kendaraan yang mengalami kerusakan maka perbaikannya akan ditanggung asuransi sepenuhnya

Lantas, siapa sebenarnya pemilik dari Taman Safari ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Profil Pemilik Taman Safari Indonesia

Jansen Manansang lahir di Jakarta pada tahun 1942. Adapun, bisnis dari Taman Sadari ini diwariskan oleh sang Ayah Hadi Manansang.

Berawal dari sirkus dan kecintaan Hadi kepada bintang lah, yang membuat Taman Safari Indonesia tercipta.

"Kecintaan orangtua saya kepada karyawan, sehingga menciptakan Safari Park sehingga karyawan bisa tetap bekerja dan satwanya bisa berkembang biak. Waktu pertama kali buka, sempat ditanya apakah akan berorientasi bisnis atau konservasi (perlindungan), dan orang tua saya menjawab dua-duanya. 50 persen bisnis, 50 persen lagi konservasi," ujar Jansen dilansir dari Taman Safari, Senin (13/2/2023).

Jansen bercerita, sejak usia tujuh tahun saat libur sekolah, dirinya selalu ikut sang ayah melakukan tur pertunjukan keliling bersama kelompok sirkus oriental. Hingga akhirnya, pada tahun 1985 Jansen dan ayahnya mendirikan Taman Safari Indonesia yang menjadi taman safari pertama di Asean.

Awalnya sang ayah berencana membuka kelompok sirkus di AS, namun saat itu terjadi Perang Dunia, sehingga perjalanan ke Tiongkoknya pun tertunda hingga akhirnya menetap di Indonesia

“Ayah berasal dari Tionghoa dan dia datang ke Indonesia pada usia 20 tahun. Tidak lama, dia mendirikan sebuah kelompok sirkus dan sempat menggelar pertunjukan di berbagai wilayah,” jelasnya dilansir dari Metro Xinwen.

Sewaktu muda, Jansen pun mengungkapkan bahwa dia pernah bersekolah di Jakarta serta memperoleh gelar master biologi.

Berkat kedekatannya dengan binatang sejak kecil dan akrab dengan berbagai keterampilan sirkus sekaligus belajar melatih binatang liar, kini dia menjadi sosok yang berjasa dalam pengembangan Taman Safari hingga berada di titik ini.

Kini, melansir dari Linkedin, tongkat estafet kepemimpinan telah beralih ke generasi selanjutnya, yaitu Willem Manansang yang telah menjabat sebagai Deputy Director at Taman Safari Indonesia sejak 2012 sampai sekarang.

Saat ini, Taman Safari Indonesia Group sendiri telah Safari Indonesia juga membuka tempat wisata di daerah lain, mulai dari Taman Safari Indonesia 2 terletak di lereng Gunung Arjuno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, serta Taman Safari Indonesia 3 di Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali, Solo safari dan Batang Dolphins Center di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Tidak hanya itu, mereka pun telah melebarkan sayap ke industri perhotelan, di antaranya Safari Resort, Royal Safari Garden, Baobab Safari Resort hingga Mara River Safari Lodge.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Aliansi Muda Muhammadiyah Janji Menangkan Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman

Sleman
| Sabtu, 23 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement